Skip to content

DESTINASI WISATA NAGARI PANTI SELATAN

CANDI TANJUNG MEDAN

Situs Candi Tanjung Medan ditemukan saat pembuatan saluran irigasi Panti-Rao pada tahun 1992. Alat berat jenis Bulldozer yang digunakan dalam pekerjaan tersebut tiba-tiba terhenti setelah tertumpu pada tumpukan bata berukuran tidak lazim. Oleh masyarakat, kejadian itu dilaporkan ke Balai Pelestarian Cagar Budaya Sumatera Barat yang pada saat itu masih bernama Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Sumatera Barat.Sejak tahun 1992, pemerintah secara intensif memberi perhatian terhadap temuan tersebut. Ekskavasi penyelamatan dilakukan pada tahun itu.
Secara fisik, ada 4 struktur yang terdapat pada Situs Candi Tanjung Medan dengan ukuran beragam, paling besar 14 x 8,80 m. Banyak fragmen yang ditemukan di lokasi tersebut. Salah satunya adalah lempeng prasasti berukuran kecil berbentuk kelopak bunga teratai yang pernah dibaca oleh F.D.K. Bosch

Bendung Panti Selatan

Bendungan Panti Rao atau yang dikenal dengan bendungan Ampang Gadang terletak di Kampung Ampang Gadang Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman. Irigasi Panti Rao ini merupakan pengairan yang mengairi lahan pertanian dan perikanan masyarakat Kabupaten Pasaman seluas 8300 Ha yang terbentang mulai dari Kecamatan Panti hingga Kecamatan Rao Selatan Kabupaten Pasaman. Bendungan ini dibangun pada tahun 1991 hingga 1992, dan telah beroperasi lebih kurang 30 tahun. Berada di jalan lintas Sumatera Padang-Medan, jika dari Kota Lubuk Sikaping menuju bendungan Panti Rao berjarak sekitar 21 km atau memakan waktu lebih kurang 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan bermotor. Dari pinggir jalan, kita akan menemukan tugu bendungan dan cukup berjalan sekitar 300 meter ke dalam sambil menikmati udara yang sejuk.  Saat ini bendungan irigasi ini tengah diminati kaum remaja sebagai tempat rekreasi dan bersantai yang ramai dikunjungi terutama di akhir pekan. Selain pemandangan yang cukup menarik, udaranya yang sejuk, di tempat ini tersedia café-café dengan harga makanan yang cukup terjangkau bagi remaja.